meltechconfex

Kisah Menginspirasi dari Sablon Hingga Bisnis Konveksi

Kisah Menginspirasi dari Sablon Hingga Bisnis Konveksi – Saat ini bisnis adalah salah satu alternative pilihan bagi anak muda untuk berani melakukan suatu dobrakan dalam hidupnya. Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan untuk memulai suatu bisnis hingga akhirnya dapat dijalankan dengan baik dan lancer. Salah satu kisah yang mengispirasi dibawah ini menggambarkan usaha yang dilakukan seorang muda yang kiranya dapat menjadi pelajaran bagi mereka yang mulai berpikir untuk melakukan bisnis khususnya bisnis konveksi di Indonesia.

Bisnis konveksi rumahan cukup menjanjikan. Selain menguntungkan, bisnis ini dapat mengurangi jumlah uang. Jika sudah berjalan dan berkembang, bisnis konveksi akan banyak membutuhkan tenaga kerja. Melihat perkembangan penduduk yang semakin meningkat, kebutuhan tentang pakaian atau segala sesuatu yang ada dalam bidang garmen akan meningkat. Setiap orang membutuhkan pakaian. Karena inilah bisnis konveksi yang akan menjawab kebutuhan tersebut. gaple online

Kisah Menginspirasi dari Sablon Hingga Bisnis Konveksi1

Dalam perbincangan, sebuah bisnis konveksi rumahan dengan 10 karyawan dapat memperoleh bersih 5 – 10 Juta perbulan. Ingat, berbicara bersih lho. Sangat menggiurkan bukan? Tentu saja semuanya perlu proses dan perjuangan yang tidak sedikit. Semua dilalui dengan kerja keras dan juga kerja cerdas. Untuk memulai usaha konveksi baik itu bisnis konveksi kaos, konveksi baju anak dan konveksi kerudung dan lain sebagainya tentu saja diperlukan persiapan yang sangat matang. https://www.americannamedaycalendar.com/

Dibutuhkan bekal disiapkan yang memuat modal awal usaha konveksi dari awal sampai siap buka, analisis peluang usaha konveksi saat ini dan di masa depan, trik jitu menjalankan usaha konveksi yang berhasil, tantangan yang akan membahas bisnis konveksi dan strategi membukainya.

Cerita ini dimulai dari kegemaran membuat desain sablon membawa pria ini menjadi seorang pengusaha muda. Bermodal seperangkat komputer dan meja kayu, kini Ongky Christanto (26) telah berhasil membangun usaha konveksi dan distro yang telah dirintisnya sejak lima tahun lalu. Melalui desain kaos karyanya, Ongky ingin mengenalkan Yogya dengan cara cerdas dan yang berbeda.

Karena remaja pemuda asli Yogya ini memiliki minat dalam seni grafis. Memanfaatkan komputer yang ada di Rumah, Ongky gemar membuat gambar dengan gaya kekinian ala anak muda. Awalnya gambar-gambar hasil karyanya hanya koleksi besar-besaran saja hingga memenuhi hardisk komputer miliknya. Ongky remaja saat itu belum terpikirkan untuk memanfaatkan kelebihannya Itu sebagai peluang usaha.

Hingga akhirnya Ongky beranjak dewasa dan menuntut ilmu di SMA Kolese De Britto Yogyakarta pada tahun 2012, ia baru menyadari jika kererampilannya sangat bermanfaat. Hidup di Lingkungan pelajar-pelajar yang kreatif, Ongky mendapat tantangan untuk memperoleh peluang usaha dari keterampilan yang dimilikinya.

Dia menawarkan hasil karya desain kepada teman-teman dari kelas ke kelas. Beberapa desain berupa printout saya bawa untuk diperlihatkan kepada teman-teman. Bagi yang tertarik, mereka bisa memesan kaos di tempat usahanya kawasan Nogotirto Gamping Sleman.

Sadar tidak memiliki modal banyak saat itu, Ongky tak mampu memproduksi sendiri kaos-kaos pesanan teman-teman tersebut. Ia hanya bisa sebatas membuat desain sablon lalu untuk pengerjaan cetak berikutnya dan membuat kaos masih ia lempar ke salah satu konveksi yang ada di bilangan Jombor Sleman.

Untuk satu kaos kala itu Ongky memasang harga Rp 55.000. Harga tersebut dikurangi untuk biaya produksi kaos dan sablon di konveksi sebesar Rp 40.000. Jadi dari satu kaos uang dijualnya hanya mendapat untung Rp 15.000.

Bisnis kecil-kecilan itu terus Ongky dijalankan. Untuk menarik minat teman-teman, setiap bulan Ongky selalu meluncurkan desain baru. Jika ada momen-momen tertentu bahkan seperti keranjang di sekolah atau pentas seni, Ongky tidak ketinggalan menawarkan gambar dengan desain tersebut.

Konsumennya kian hari terus bertambah, banyak pelajar sekolah mulai tertarik dengan kaos yang ditawarkan Ongky. Dari mulut ke mulut akhirnya produk kaos yang saat ini belum memiliki merek yang sekarang mulai dikenal dan merambah segmen pasar di luar sekolah yang membutuhkan ilmu.

Mereka membantu memasarkan dan mempromosikan produk saya kepada teman-peserta. Jadi setiap teman di luar sekolah ada yang berminat atau bahkan ada, saya selalu membeli untuk membuat kaosnya. Namun usaha Ongky berhasil kendor saat ia lulus SMA dan mulai menginjak bangku perkuliahan. Kesibukannya sebagai mahasiswa di Fakultas Manajemen Universitas Atmajaya Yogyakarta membuat Ongky membagi waktu antara studio dan membuatnya mendesain kaos.

Kembali ke atas Dapatkan Ongky Kembali lagi untuk menjalankan bisnisnya. Kali ini Ongky bangkit dengan terobosan baru dalam usahanya itu. Jika sebelumnya penyablonan ia melempar ke tempat konveksi, namun sekarang untuk menginstal desain gambar tersebut Ongky melakukan sendiri.

Keterampilan menyablon diperoleh Ongky secara otodidak dengan belajar melalui YouTube. Walau sangat sulit saat membuat ‘film’ pada ‘layar maupun serta proses kompilasi penggosokan tinta sablon menggunakan ‘rakel’, namun dengan usaha yang gigih akhirnya Ongky dapat membantu semua itu.

Tahun 2016 menjadi masa bersejarah bagi Ongky. Pada tahun ini, Ongky resmi mendirikan usaha konveksi dimana untuk penjahitan kaos dan sablon ia tangani sendiri. Dengan meminta sebanyak 10 orang, usaha bisnis konveksi ini diberinya nama Raden Kaos Oblong.

Kalau masih melempar ke pihak lain, kita kadang tidak bisa menjanjikan kapan saja selesainya karena menunggu antrean. Berbeda jika bisa memproduksi sendiri, kita bisa memastikan kepada konsumen kapan saja. Dari yang sebelumnya hanya dapat menerima pesanan kaos, kini Ongky dapat memproduksi sendiri jaket, wangki hingga hoodie ritsleting. Untuk menjaring konsumen, Ongky menggunakan jejaring sosial seperti Facebook dan Instagram untuk media promosinya.

Pesanan yang datang hanya dari lokal Yogya saja, beberapa perusahaan nasional bahkan ke luar pulau menjadi kustomer Ongky. Sebenarnya produksi Ongky ini juga dipercaya sebagai merch resmi dari tim sepak bola PSIM Yogyakarta.

Pengusaha muda ini terus melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka outlet di Tugu Yogya yang diberi nama Distro Ndalem. Di tempat ini kaos-kaos bernuansa Yogya ia pamerkan untuk dijual bagi anak-anak muda atau siapa saja yang selalu merindukan Kota Gudeg ini.

Berbeda kaos-kaos bertemakan Yogya, Ongky tak mau jadi beda nama kota maupun ikon-ikon kondang yang ada. Ia membalikkan tema desain dengan konsep agar orang lain bisa melihat Yogya dengan cara yang cerdas.

Kisah Menginspirasi dari Sablon Hingga Bisnis Konveksi2

Menyampaikan keindahan Yogya dalam sebuah kaos tak selamanya harus dengan tulisan atau objek wisata yang ada. Yogya bisa disampaikan dengan cara minimalis, misal siluet Tugu atau hal-hal kecil yang ada dalam gambar tidak begitu diterima. Dengan seperti itu membalikkan orang akan mencari di mana menempatkan Yogya di dalam kaos tersebut.

Ongky optimis bisnis konveksi yang digelutinya akan mampu bertahan ditengah jumlah yang sama. Baginya, tak ada hasil yang akan diperoleh tanpa usaha dan perjuangan yang keras. Bisnis konveksi sampai kedepan masih bagus karena sandang, papan dan makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Untuk manusia masih memerlukan sandang, maka usaha konveksi akan tetap hidup.